Rupaca
Powered by Blogger.
  • Beranda
  • Portofolio
  • Profil
  • Kategori
    • Catatan Perjalanan
    • Celoteh
    • Cerpen
    • Essai
    • Lomba
    • Kilas Balik
    • Riview
    • Ruang
    • Sosok
  • Kontak
  • Shop
Harga dan spesifikasi Fantech MV-01 Lavalier Microphone./Youtube/Rulfhi Alimudin

Fantech salah satu brand kiwari yang mulai dilirik banyak orang terutama ketika mencari aksesoris gadget. 


Setahu saya Fantech memproduksi sejumlah aksesoris barang elektronik seperti tetikus (mouse), earphone, hingga microphone. 


Saya pun memiliki barang elekronik dari Fantech yakni tetikus. Hampir satu tahun lebih menggunakannya saya pun merasa cukup puas. 


Karena rasa puas itulah saya pun menambak koleksi barang elektronik dari Fantech. Kali ini sebum microphone dengan nama Fantech MV-01 Lavalier Microphone.


Baca Juga: Unboxing Fantech MV-01 Lavalier Microphone, Cocok untuk Youtuber Pemula


Saya membeli Fantech MV-01 Lavalier Microphone di marketplace hijau-hijau seharga Rp49 ribu. 


Saya tertarik membeli Fantech MV-01 Lavalier Microphone karena belakangan ini tengah gemar bikin video. Saya membutuhkan microhone murah namun berkualitas. 


Secara spefisikasipun, Fantech MV-01 Lavalier Microphone tak kalah-kalah amat.


Berikut Spesifikasi Fantech MV-01 Lavalier Microphone


  • Sensitivitas microfon: -42±3dB
  • Impedansi: 22kΩ
  • Pengurangan kebisingan: > 55db
  • Arah microfon: Omni directional
  • Respon frekuensi: 65Hz-18kHz
  • Panjang kabel: 3m
  • Berat: 23gr
  • Koneksi: 3.5mm plug

Fantech MV-01 Lavalier Microphone bisa digunakan pada handphone, DSLR kamera, PC, dan camcorder. 


Demikian harga dan spesifikasi Fantech MV-01 Lavalier Microphone.




Hingga saat ini, Bandung masih menjadi salah satu kota favorit untuk berwisata. Terutama di kalangan wisatawan domestik. Pasalnya wisata di Bandung tergolong lengkap mulai dari fashion, kuliner, spot instagrameble, sejarah hingga alam. Hanya minus ga punya pantai dan laut.  


Setahu saya, sejumlah titik di Kota Bandung pun dikenal sebagai destinasi para wisatawan domestik. Salah satunya adalah Alun-alun Bandung. Saya punya cerita dari seorang kawan yang kebetulan orang Purwekerto, Jawa Tengah. Ketika berkunjung ke Bandung, dia menanyakan di mana letak Alun-alun Bandung, dan ingin mengunjunginya. 


Hal ini saya kira wajar, sejak zaman penjajahan Alun-alun di kota-kota di Pulau Jawa dibangun untuk dijadikan pusat keramaian. Segala aktivitas seperti main bola, belanja, cari gebetan bisa dilakukan di Alun-alun. Maka tak heran bilamana hingga sekarang alun-alun menjadi tempat favorit orang-orang berkumpul terutama ketika akhir pekan.


Baca Juga: 4 Kuliner Malam Kota Bandung Wajib Dicicipi


Di sekitar kawasan Alun-alun Bandung pun terdapat banyak tempat rekreasi seperti dekat dengan pusat perbelanjaan, jalan bersejarah bernama Braga, kedai kopi legendaris Kopi Purnama, atraksi cosplay setan dan banyak lagi.


Namun sayang kiwari Alun-alun Bandung sedang mendapatkan sorotan negatif. Hal ini tidak terlepas dari rentetan kejadian tak mengenakan yang menimpa para wisatawan domestik ketika berada di sekitar Alun-alun Bandung. 


Belum lama ini saya mendengar kabar bahwa telah terjadi pemerasaan berlabel jasa tato kontemporer. Oknum jasa kontemporer semula menawarkan tato dengan harga Rp3.000 per cm kepada seorang pelancong. Merasa tertarik, korban mentato lengannya sampai dengan selesai. Akan tetapi sungguh mengejutkan, harga tato yang telah jadi itu dibanderol sangat mahal yakni Rp1 juta.  


Baca Juga: Damri Bandung Gulung Tikar, Pemerintah Daerah Mau Diam Saja?


Sebelumnya ada juga insiden jual paksa kopi kemasan. Seorang remaja diminta untuk berpose sambil memegang botol kopi. Usai sesi foto, korban diminta membayar uang sebesar Rp25 ribu sebagai imbalan sesi foto. Korban yang masih dibangku sekolah menengah pertama (SMP) merasa takut dan terintimidasi akhirnya membayar kopi tersebut. 


Tentu dua kejadian ini mungkin sedikit dari kejadian tak mengenakan di Alun-alun Bandung yang kebetulan viral di media sosial. Sebagai warga Bandung, yang telah cukup akrab dengan kawasan alun-alun, saya selalu waspada penuh terutama ketika diminta melakukan sesuatu oleh orang tak kenal di sana. Lebih baik menghindar tak usah beramah tamah.


Saya pun sebenarnya cukup heran mengapa kejadian seperti ini seakan terus terulang. Padahal tak jauh dari Alun-alun Bandung, tepatnya di samping Masjid Raya Bandung terdapat kantor Satpol PP. Saya merasa keberadaan kantor Satpol PP di sekitar di sana tidak membuat kawasan di sana lebih tertib. Dari informasi yang saya baca, Satpol PP kerap berkilah bahwa pedagang liar di Alun-alun Bandung sering bermain kucing-kucingan sehingga sulit ditertibkan.


Baca Juga: Bandung Kota Kembang


Setelah kejadian seperti yang dijabarkan saya di atas biasanya korban diminta melapor ke polisi. Setelah melapor biasanya bakal ada patroli yang dilakukan aparat dalam beberapa waktu ke depan. Tentu ketika patroli, saya bisa jamin bahwa para oknum pedagang liar itu bakal sembunyi. Ketika patroli longgar mereka akan kembali muncul untuk mencari korban baru. 


Selanjutnya ketika insiden ini terulang. Tahapan bakal sama seperti yang saya telah disebutkan di atas. Diminta lapor, ada patroli terus seperti itu. Hingga mungkin pada titik tertentu masyarakat dibuat frustasi dan skeptis terhadap penegakan ketertiban yang dilakukan aparat berwenang. 


Menurut saya perkara ketertiban dan keamanan di Alun-alun Bandung harus ada sikap tegas dari aparat, entah itu Satpol PP, Polisi/TNI. Karena ketika masyarakat berinisiatif sendiri untuk menjebak oknum pegadang liar yang melakukan pemerasan artinya tugas dari aparat tidak berfungsi. 


Photo by Ikhsan Assidiqie on Unsplash


Pantai Santolo, Garut, Jabar./Dok Rulfhi Alimudin

Pantai Santolo salah satu tempat wisata yang sering dijadikan destinasi liburan masyarakat Bandung Raya. Namun sayang, Pantai Santolo ini berada di Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat memiliki sejumlah kelemahan yang harus diperbaiki. 


Bagi yang belum tahu, Pantai Santolo bisa ditempuh dari Bandung melalui sejumlah jalur di antaranya via Garut Kota, dan Pangelangan. Jalur terakhir ini sering dijadikan jalur alternatif dan favorit bagi masyarakat Bandung Raya yang hendak ke Pantai Santolo. Pasalnya jarak tempuh jalur ini relatif pendek dibanding harus ke Garut Kota. Jika menggunakan jalur Pangalengan waktu tempuh sekitar 4-5 jam dengan memakai sepeda motor.


Sekitar dua minggu lalu pun saya berwisata ke Pantai Santolo. Saya menggunakan jalur Pangelangan-Cisewu-Rancabuaya-Santolo. Saya ke sana dengan tiga orang kawan memakai sepeda motor masing-masing. 


Baca Juga: 3 Objek Eksotis Jalur Kereta Api Lokal Siliwangi Relasi Sukabumi-Cipatat


Ini bukan kali pertama saya mengunjungi Pantai Santolo. Saya tak ingat sudah berapa kali, tapi yang pasti sudah lebih dari lima kali kunjungan. 


Dari banyaknya kunjungan ini tentu saya bisa mengukur apakah Pantai Santolo ini terus berkembang atau stagnan. 


Saya pikir Pantai Santolo ini berada di fase stagnan. Saya akan membeberkan apa saja yang harus diperbaki agar Pantai Santolo semakin maju dan tidak menjadi pantai wisata nomor sekian setelah pangandaran.


Tiket

Dari sepeninjaun saya mengunjungi tempat wisata di Jawa Barat, urusan tiket atau karcis menjadi masalah klasik. Terutama ketika tempat wisata dikelola swadaya masyarakat atau organisasi masyarakat tertentu. 


Harga tiket terkadang tak menentu dan bisa saja melonjak di momen-momen tertentu, terutama ketika musim liburan. 

Saya membayar karcis Rp20 ribu untuk satu orang beserta sepeda motor ketika masuk gerbang kawasan Pantai Santolo.


Saya merasa tiket seharga Rp20 ribu itu terlalu mahal untuk Pantai wisata yang minim fasilitas publik. Semisal ada area parkir yang tertata, area duduk santai menikmati birunya laut. 


Penginapan

Tak ada yang berubah dari segi penginapan sejak terakhir saya ke sini. Penginapan masih dimiliki masyarakat lokal. Tentu ini kabar baik karena karena bisa mensejahterakan warga lokal.


Namun cara masyarakat lokal menawarkan penginapan perlu diperbaiki. Pemasaran penginapan dilakukan secara door to door ke para pelancong. Bahkan ketika sampai di gerbang, saya sudah ditawari oleh pria yang mengaku memiliki penginapan.


Saya sebenarnya cukup risih dengan penawaran yang todong seperti ini. Saya berharap penginapan di Pantai Santolo tersedia pilihan secara daring sehingga saya bisa leluasa memilih fasilitas yang diinginkan.


Pasalnya saya kerap menemukan fasilitas penginapan yang hanya menjadi aksesoris seperti tv tidak menyala, ac tidak ada remotenya. Selain itu booking secara daring meminimalisir pelancong kehabisan penginapan.  


ATM 

Sangat disayang rasanya sebuah tempat wisata tidak memiliki gallery atm bank-bank negeri dan swasta di Indonesia. Padahal menurut saya kehadiran ATM disebuah tempat wisata tergolong penting. 


Pasalnya pasti ada satu momen pelancong harus menarik uang tunai untuk keperluan membeli buah tangan. Jika tidak memungkinkan untuk menghadirkan ATM, maka opsi pembayaran virtual superti Qris, OVO, Gopay patut dipertimbangkan. 


Baca Juga: Taman Bunga Indah Sindangsari, Spot Wisata Anyar di Paseh 


Dari ketiga hal tersebut saya pun berpikir bahwa ternyata pengelolaan wisata yang dilakukan secara swakelola oleh masyarakat cenderung lambat. Baik dari segi fasilitas, pelayanan hingga lainnya. 


Saya pikir seharusnya pemerintah mulai rajin menggelar edukasi pengelolaan wisata terutama di daerah-daerah seperti di Pantai Santolo ini. Semoga saja kunjungan berikutnya telah ada yang diperbaiki dari Pantai Santolo dan bisa bersaing dengan Pantai Pangandaran.




Fantech MV-01 Lavalier Microphone./Youtube Rulfhi Alimudin

Belakangan ini saya lagi senang membuat video youtube. Mulai dari video seputar review hingga kegiatan outdoor. Ketika membuat video, saya menggunakan sebuah action cam GoPro 4 Silver. 


Dulu saya memutuskan membeli GoPro dengan niatan akan banyak membuat video outdoor dan momotoran. Namun video itu urang terlaksana karena waktu itu keburu pandemi Covid-19. Alhasil saya pun menggunakan GoPro untuk mengambil video-video indoor. 


Satu yang tidak saya perhitungkan adalah secara audio, GoPro tidak bisa menangkap suara dengan jelas. Perlu perangkat tambahan untuk mendapatkan suara yang jelas dan jernih. 


Baca Juga: Kiat-kiat Memaksimal Teknologi Informasi di Tengah Pandemi Covid-19


Mengingat budget terbatas dan memanfaatkan yang ada, saya mengakali pengambil audio dari hp. Awalnya sih lumayan, tapi lama ke lamaan ada kawan yang komplain. Dia menuturkan bahwa suara di video Youtube saya amat sangat kecil.


Berangkat dari sana, saya pun riset tentang mic external yang cocok bagi youtuber pemula. Didapatlah microphone dari brand Fantech. Saya cukup yakin dengan brand ini karena sebelumnya saya telah menggunakan mouse Fantech.


Mencari di marketplace, saya pun menemukan Fantech MV-01 Lavalier Microphone. Dilihat di marketplace barang ini jadi barang terlaris sepanjang 2021. Tanpa ragu saya pun membungkus mic yang dibanderol diharga dibawah Rp 50 ribuan ini. 


Berikut video unboxing Fantech MV-01 Lavalier Microphone.




Harga dan Spesifikasi Raket Lining G Force 3800 Superlite./Youtube/Rulfhi Alimudin

Lining menjadi salah satu brand yang tengah digandrungi para badminton antusias di Indonesia. Lining menawarkan beragam produk badminton mulai dari sepatu, jersey, senar hingga raket.


Tak hanya beragam, tapi Lining berani menawarkan produk-produknya dengan murah. Meskipun murah tapi kualitas dari Lining tetap terjaga. Selain itu Lining tidak pelit dalam teknologi. 


Hal ini dibuktikan dari fitur-fitur teknologi terkini yang disematkan dalam produknya seperti raket Lining G Force Superlite seri combat.


Baca Juga: Fitur-fitur Canggih Raket Lining G Force 3800 Superlite


Raket lining G Force Superlite tersedia dalam beberapa versi mulai dari versi G Force 3700, 3800, dan 3900. 


Di pasaran harga Lining G Force Superlite seri combat sekitar Rp500 ribuan. Ketiga varian tersebut tidak memiliki perbedaan mencolok hanya beda di warna, berat dan balance poin.


Dalam artikel ini akan membocorkan sfesifikasi dari raket badminton Lining G Force 3800 Superlite. 


Baca Juga: Review Raket Lining G Force 3800 Superlite


Spesifikasi Raket Lining G Force 3800 Superlite

  • Raket Lining G Force 3800 Superlite dibuat di China

  • Raket Lining G Force 3800 Superlite memiliki kode produkt Art. AYPQ116-4

  • Raket Lining G Force 3800 Superlite memiliki berat 78 gram

  • Raket Lining G Force 3800 Superlite termasuk head heavy dengan balance point 296 mm

  • Frame Raket Lining G Force 3800 Superlite memiliki fitur seperti Aerotic-Optimum Frame, Dinamic-Optimum Frame, dan Super Light Technology

  • Shaft Raket Lining G Force 3800 Superlite memiliki fitur seperti Full High Carbon Graphite, High Tensile Slim Shaft.

  • Maksimal tarikan senar raket Lining G Force 3800 Superlite 30 lbs

Bagi yang tertarik membeli raket Lining G G Force 3800 Superlite bisa mendapatkan bonus sebagai berikut:


Bonus dari pembelian Raket Lining G Force 3800 Superlite

  • Tas Lining Original 1R

  • Senar Lining No 1

  • Grip Karet Lining Original

  • Kaos Lining Original

Meninjau sfesifikasi Lining G Force 3800 Superlite berserta harganya, raket ini layak dibeli bagi Anda yang ingin merasakan raket enak dengan harga reasonable.




 Fitur-fitur Canggih Raket Lining G Force 3800 Superlite./Youtube/Rulfhi Alimudin

Raket Lining G Force 3800 Superlite memiliki sejumlah fitur canggih di kelasnya. Harga tak sampai jutaan, tapi Lining dengan berani menyematkan sejumlah fitur canggih pada raket ini. Fitur-fitur ini diklaim bisa meningkatkan performa permainan. 


Penasaran, apa saja fitur canggih yang dipasangkan di raket Lining G Force 3800 Superlite?


Mari kita bahas dari fitur-fitur canggih yang terpasang di frame raket Lining G Force 3800 Superlite. Ada tiga fitur canggih yang terpasang pada bagian ini, yakni Aerotic-Optimum Frame, Dinamic-Optimum Frame, Super Light Technology.


Baca Juga: Review Lining G Force 3800 Superlite, Raket Badminton 500 ribuan


Aerotic-Optimum Frame

Struktur frame yang dirancang khusus untuk meminimalisir hambatan udara sekaligus mempertahankan rangka. Teknologi ini pun diklaim membuat atlet tidak cepat lelah. 


Dinamic-Optimum Frame

Teknologi Dinamic-Optimum Frame dirancang untuk mendukung permainan. menyerang dan bertahan sama baiknya. 


Super Light Technology

Super Light Technology memberikan kesan ringan pada bagian frame meskipun raket ini tergolong head heavy. 


Setelah itu mari lanjut ke teknologi yang disematkan pada bagian shaft raket Lining G Force 3800 Superlite. Ada dua teknologi yang terpasang di shaft yakni Full High Carbon Graphite, dan High Tensile Slim Shaft. Pada bagian shaft raket ini pun tergolong flexibel. 


Baca Juga: Cara Cek Raket Lining Asli atau Palsu?


Full High Carbon Graphite

Shaft raket Lining G Force 3800 Superlite terbuat dari carbon graphite. Bahan ini diklaim ringan dan memiliki daya tahan mumpuni. 


High Tensile Slim Shaft

Raket Lining G Force 3800 Superlite memiliki shaft yang relatif kecil. Meskipun kecil, bagian shatf mampu menahan tarikan senar tinggi. Dengan teknologi ini pemain bisa melakukan kontrol dan smash sama baiknya. 


Demikian fitur-fitur canggih raket Lining G Force 3800 Superlite. Kalau punya saran dan pendapat lain silahkan tulis di kolom komentar. 


Bagi kamu yang lebih senang dengan pembahasan secara visual bisa tonton video dibawah ini. Video yang berisi ulasan fitur-fitur canggih raket Lining G Force 3800 Superlite.






Newer Posts Older Posts Home

Postingan Populer

  • Jelajahi Villa Isola Dalam Satu Babak
  • Leuhang, Sauna Tradisional Sunda
  • Nunggu Teka, Menimbang Kembali Makna Kebersamaan
  • Cara Pasang Grip Karet Raket Lining Asli
  • Cara Cek Raket Lining Asli atau Palsu?

Author


Hello, There!

Aloha, urang Rulfhi Alimudin biasa dipanggil Upi. Urang suka nulis tapi belum tahu suka kamu atau engga


Ikuti

Blog Archive

Artikel Pilihan

Ulasan: ‘Logan Lucky’: Steven Soderbergh dan Kelompok Pencuri

Copyright © 2016 Rupaca. Created by OddThemes