Rupaca
Powered by Blogger.
  • Beranda
  • Portofolio
  • Profil
  • Kategori
    • Catatan Perjalanan
    • Celoteh
    • Cerpen
    • Essai
    • Lomba
    • Kilas Balik
    • Riview
    • Ruang
    • Sosok
  • Kontak
  • Shop

Hingga saat ini, Bandung masih menjadi salah satu kota favorit untuk berwisata. Terutama di kalangan wisatawan domestik. Pasalnya wisata di Bandung tergolong lengkap mulai dari fashion, kuliner, spot instagrameble, sejarah hingga alam. Hanya minus ga punya pantai dan laut.  


Setahu saya, sejumlah titik di Kota Bandung pun dikenal sebagai destinasi para wisatawan domestik. Salah satunya adalah Alun-alun Bandung. Saya punya cerita dari seorang kawan yang kebetulan orang Purwekerto, Jawa Tengah. Ketika berkunjung ke Bandung, dia menanyakan di mana letak Alun-alun Bandung, dan ingin mengunjunginya. 


Hal ini saya kira wajar, sejak zaman penjajahan Alun-alun di kota-kota di Pulau Jawa dibangun untuk dijadikan pusat keramaian. Segala aktivitas seperti main bola, belanja, cari gebetan bisa dilakukan di Alun-alun. Maka tak heran bilamana hingga sekarang alun-alun menjadi tempat favorit orang-orang berkumpul terutama ketika akhir pekan.


Baca Juga: 4 Kuliner Malam Kota Bandung Wajib Dicicipi


Di sekitar kawasan Alun-alun Bandung pun terdapat banyak tempat rekreasi seperti dekat dengan pusat perbelanjaan, jalan bersejarah bernama Braga, kedai kopi legendaris Kopi Purnama, atraksi cosplay setan dan banyak lagi.


Namun sayang kiwari Alun-alun Bandung sedang mendapatkan sorotan negatif. Hal ini tidak terlepas dari rentetan kejadian tak mengenakan yang menimpa para wisatawan domestik ketika berada di sekitar Alun-alun Bandung. 


Belum lama ini saya mendengar kabar bahwa telah terjadi pemerasaan berlabel jasa tato kontemporer. Oknum jasa kontemporer semula menawarkan tato dengan harga Rp3.000 per cm kepada seorang pelancong. Merasa tertarik, korban mentato lengannya sampai dengan selesai. Akan tetapi sungguh mengejutkan, harga tato yang telah jadi itu dibanderol sangat mahal yakni Rp1 juta.  


Baca Juga: Damri Bandung Gulung Tikar, Pemerintah Daerah Mau Diam Saja?


Sebelumnya ada juga insiden jual paksa kopi kemasan. Seorang remaja diminta untuk berpose sambil memegang botol kopi. Usai sesi foto, korban diminta membayar uang sebesar Rp25 ribu sebagai imbalan sesi foto. Korban yang masih dibangku sekolah menengah pertama (SMP) merasa takut dan terintimidasi akhirnya membayar kopi tersebut. 


Tentu dua kejadian ini mungkin sedikit dari kejadian tak mengenakan di Alun-alun Bandung yang kebetulan viral di media sosial. Sebagai warga Bandung, yang telah cukup akrab dengan kawasan alun-alun, saya selalu waspada penuh terutama ketika diminta melakukan sesuatu oleh orang tak kenal di sana. Lebih baik menghindar tak usah beramah tamah.


Saya pun sebenarnya cukup heran mengapa kejadian seperti ini seakan terus terulang. Padahal tak jauh dari Alun-alun Bandung, tepatnya di samping Masjid Raya Bandung terdapat kantor Satpol PP. Saya merasa keberadaan kantor Satpol PP di sekitar di sana tidak membuat kawasan di sana lebih tertib. Dari informasi yang saya baca, Satpol PP kerap berkilah bahwa pedagang liar di Alun-alun Bandung sering bermain kucing-kucingan sehingga sulit ditertibkan.


Baca Juga: Bandung Kota Kembang


Setelah kejadian seperti yang dijabarkan saya di atas biasanya korban diminta melapor ke polisi. Setelah melapor biasanya bakal ada patroli yang dilakukan aparat dalam beberapa waktu ke depan. Tentu ketika patroli, saya bisa jamin bahwa para oknum pedagang liar itu bakal sembunyi. Ketika patroli longgar mereka akan kembali muncul untuk mencari korban baru. 


Selanjutnya ketika insiden ini terulang. Tahapan bakal sama seperti yang saya telah disebutkan di atas. Diminta lapor, ada patroli terus seperti itu. Hingga mungkin pada titik tertentu masyarakat dibuat frustasi dan skeptis terhadap penegakan ketertiban yang dilakukan aparat berwenang. 


Menurut saya perkara ketertiban dan keamanan di Alun-alun Bandung harus ada sikap tegas dari aparat, entah itu Satpol PP, Polisi/TNI. Karena ketika masyarakat berinisiatif sendiri untuk menjebak oknum pegadang liar yang melakukan pemerasan artinya tugas dari aparat tidak berfungsi. 


Photo by Ikhsan Assidiqie on Unsplash


Pantai Santolo, Garut, Jabar./Dok Rulfhi Alimudin

Pantai Santolo salah satu tempat wisata yang sering dijadikan destinasi liburan masyarakat Bandung Raya. Namun sayang, Pantai Santolo ini berada di Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat memiliki sejumlah kelemahan yang harus diperbaiki. 


Bagi yang belum tahu, Pantai Santolo bisa ditempuh dari Bandung melalui sejumlah jalur di antaranya via Garut Kota, dan Pangelangan. Jalur terakhir ini sering dijadikan jalur alternatif dan favorit bagi masyarakat Bandung Raya yang hendak ke Pantai Santolo. Pasalnya jarak tempuh jalur ini relatif pendek dibanding harus ke Garut Kota. Jika menggunakan jalur Pangalengan waktu tempuh sekitar 4-5 jam dengan memakai sepeda motor.


Sekitar dua minggu lalu pun saya berwisata ke Pantai Santolo. Saya menggunakan jalur Pangelangan-Cisewu-Rancabuaya-Santolo. Saya ke sana dengan tiga orang kawan memakai sepeda motor masing-masing. 


Baca Juga: 3 Objek Eksotis Jalur Kereta Api Lokal Siliwangi Relasi Sukabumi-Cipatat


Ini bukan kali pertama saya mengunjungi Pantai Santolo. Saya tak ingat sudah berapa kali, tapi yang pasti sudah lebih dari lima kali kunjungan. 


Dari banyaknya kunjungan ini tentu saya bisa mengukur apakah Pantai Santolo ini terus berkembang atau stagnan. 


Saya pikir Pantai Santolo ini berada di fase stagnan. Saya akan membeberkan apa saja yang harus diperbaki agar Pantai Santolo semakin maju dan tidak menjadi pantai wisata nomor sekian setelah pangandaran.


Tiket

Dari sepeninjaun saya mengunjungi tempat wisata di Jawa Barat, urusan tiket atau karcis menjadi masalah klasik. Terutama ketika tempat wisata dikelola swadaya masyarakat atau organisasi masyarakat tertentu. 


Harga tiket terkadang tak menentu dan bisa saja melonjak di momen-momen tertentu, terutama ketika musim liburan. 

Saya membayar karcis Rp20 ribu untuk satu orang beserta sepeda motor ketika masuk gerbang kawasan Pantai Santolo.


Saya merasa tiket seharga Rp20 ribu itu terlalu mahal untuk Pantai wisata yang minim fasilitas publik. Semisal ada area parkir yang tertata, area duduk santai menikmati birunya laut. 


Penginapan

Tak ada yang berubah dari segi penginapan sejak terakhir saya ke sini. Penginapan masih dimiliki masyarakat lokal. Tentu ini kabar baik karena karena bisa mensejahterakan warga lokal.


Namun cara masyarakat lokal menawarkan penginapan perlu diperbaiki. Pemasaran penginapan dilakukan secara door to door ke para pelancong. Bahkan ketika sampai di gerbang, saya sudah ditawari oleh pria yang mengaku memiliki penginapan.


Saya sebenarnya cukup risih dengan penawaran yang todong seperti ini. Saya berharap penginapan di Pantai Santolo tersedia pilihan secara daring sehingga saya bisa leluasa memilih fasilitas yang diinginkan.


Pasalnya saya kerap menemukan fasilitas penginapan yang hanya menjadi aksesoris seperti tv tidak menyala, ac tidak ada remotenya. Selain itu booking secara daring meminimalisir pelancong kehabisan penginapan.  


ATM 

Sangat disayang rasanya sebuah tempat wisata tidak memiliki gallery atm bank-bank negeri dan swasta di Indonesia. Padahal menurut saya kehadiran ATM disebuah tempat wisata tergolong penting. 


Pasalnya pasti ada satu momen pelancong harus menarik uang tunai untuk keperluan membeli buah tangan. Jika tidak memungkinkan untuk menghadirkan ATM, maka opsi pembayaran virtual superti Qris, OVO, Gopay patut dipertimbangkan. 


Baca Juga: Taman Bunga Indah Sindangsari, Spot Wisata Anyar di Paseh 


Dari ketiga hal tersebut saya pun berpikir bahwa ternyata pengelolaan wisata yang dilakukan secara swakelola oleh masyarakat cenderung lambat. Baik dari segi fasilitas, pelayanan hingga lainnya. 


Saya pikir seharusnya pemerintah mulai rajin menggelar edukasi pengelolaan wisata terutama di daerah-daerah seperti di Pantai Santolo ini. Semoga saja kunjungan berikutnya telah ada yang diperbaiki dari Pantai Santolo dan bisa bersaing dengan Pantai Pangandaran.




Ilustrasi hasil maling yang rakyat (korupsi)./Pixabay

Istilah koruptor yang sering disematkan kepada pelaku tindak pidana korupsi akan mulai berkurang di kanal-kanal media nasional. Sejumlah media nasional seperti Kompas, Pikiran Rakyat secara resmi mulai menggunakan istilah maling, rampok, garong uang rakyat untuk mengganti padanan kata koruptor. 


Hal Ini merupakan respon dan juga sentilan dari wacana yang sempat mencuat belakangan ini bahwa KPK akan menyebut koruptor dengan sebutan ‘Penyintas Korupsi’.


Wacana ajaib ini bermula dilontarkan oleh Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana. KPK dengan wacananya nampak mewadahi keluh kesah tersangka maling uang rakyat yang mengaku sebagai korban, khilaf dan merasa paling tersakiti.


Tak percaya lihat saja pengakuan tersangka korupsi bansos Covid-19 Juliari Batubara. Dia merasa paling menderita lantaran dibully oleh masyarakat yang jelas-jelas menderita dengan disunatnya bansos di saat pandemi Covid-19


Wacana istilah ‘Penyintas Korupsi’ tentunya melukai rakyat dan menghancurkan makna penyintas. Merujuk kepada KBBI, penyintas memiliki arti orang yang mampu bertahan hidup. Tanpa perlu ditanyakan pun kita yakin para penyintas seperti penyintas Covid-19, penyintas kanker dan penyintas lainya tentu tak mau disamakan dengan penyintas korupsi. 


Dalam konteks korupsi, tentu pelaku korupsi bukanlah seorang korban yang berjuang menghadapi kesulitan tetapi sangat jelas labelnya yakni seorang pelaku kejahatan. Justru yang harus dikasihani adalah masyarakat luas yang dirugikan akibat korupsi, layak disebut penyintas dampak korupsi.


Ternyata, jauh sebelum penggantian istilah ‘Koruptor’ menjadi ‘Penyintas Korupsi’ oleh KPK. Sebenarnya penggunaan diksi koruptor sudah bermasalah lantaran dinlai kelewat halus oleh sejumlah pihak.


Salah satu sosok yang menilai sebutan koruptor terlalu halus, misalnya seorang ulama besar di Indonesia, yakni Prof. Quraish Shihab.


Prof. Quraish Shihab menilai sebutan yang pas untuk orang yang melakukan korupsi adalah pencuri. Prof. Quraish Shihab menjelaskan bahwa ketika orang miskin yang mengambil hak orang lain dinamakan pencuri, tetapi pejabat yang juga melakukan pencurian atau barang bukan haknya dinamai koruptor


“Koruptor harus lebih dipermalukan, karena mereka tidak punya malu,” kata Prof. Quraish Shihab.


Buktinya yang tertuduh atau tersangka pencuri uang rakyat bisa ketawa-ketawa. Rompi kuning bertuliskan tak cukup membuat mereka merasa malu.


Oleh karena itu, menurut Prof. Quraish Shihab mereka harus dipermalukan dan disadarkan bahwa tindak kejahatan yang dilakukan maling uang rakyat itu berdampak terhadap anak cucunya. Hal tersebut telah disampaikan oleh Prof. Quraish Shihab sejak tiga tahun lalu.


Sementara itu, yakni empat tahun lalu ajakan kepada media untuk mengganti koruptor dengan sebutan maling sempat dicetuskan oleh Roy Thaniago dalam artikelnya yang tayang di Remotivi. 


Ajakan ini merupakan rasa marah yang bermula terhadap kasus korupsi dengan tersangka Setya Novanto. Saat itu banyak media yang tak memposisikan diri untuk memberikan warta bahwa korupsi merupakan tindakan kejahatan yang luar biasa terhadap kemanusiaan. 


Selain itu, pemberitaan media saat itu pun tidak membangun solidaritas dan pengorganisasi warga dalam menuntut penegakan hukum yang serius, terutama dalam kasus korupsi. 


Menurutnya, penting bagi media untuk menunjukan sikap dan keberpihakannya dalam melawan korupsi, salah satunya dengan penggunaan istilah “maling”. 


Dia menjelaskan bahwa istilah “maling” memiliki konotasi yang lebih buruk dan rendah, sekaligus berada lebih dekat secara kultural dengan masyarakat. Lanjutnya, memanggil koruptor sebagai maling akan mengembalikan mereka pada esensi korupsi: mengambil barang orang secara sembunyi-sembunyi.


Serempaknya media untuk mengganti koruptor menjadi maling menunjukan secercah harapan bahwa masih ada pihak-pihak yang bersinergi dan menyuarakan hati rakyat.


Hal ini pun menandakan bahwa media masih menjadi sentral dalam kehidupan demokrasi modern yang berpihak kepada rakyat. Penyebutan istilah maling untuk pelaku korupsi pun layaknya sebuah oase ditengah penegakkan korupsi yang terasa kian melemah dan bertanduk.


Lihat saja diberendelnya para pegawai KPK yang giat menangkap pelaku korupsi seperti penyidik senior Novel Baswedan. Lalu vonis ringan yang diterima Juliari Batubara hingga sedekah remisi yang diterima Djoko Candra. Belum terhitung soal kode etik yang dilanggar para petinggi KPK saat ini.


Hal-hal tersebut jelas-jelas melunturkan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan tindak kejahatan korupsi. Namun sekali lagi, penyebutan maling uang rakyat bagi para pelaku korupsi perlu kita rayakan sebagai tonggak berdirinya keadilan di negeri ini. 


Bahwa memang benar adanya Indonesia dikenal sebagai negara yang penduduknya ramah dan sopan, namun hal ini bukan menjadi alasan bahwa kita harus sopan dan memaklumi pelaku korupsi dengan tidak menyebutnya maling.


Mulai hari ini dan seterusnya mari kita biasakan menyebutkan pelaku kejahatan korupsi dengan istilah maling uang rakyat. Kalau perlu kita perbanyak mural bergambar pelaku korupsi dengan maling uang rakyat. Agar semua tahu korupsi adakah kejahatan kemanusiaan yang tak pantas lagi hidup di negeri ini. 


Namun timbul pertanyaan selanjutnya, apakah mural tersebut bakal dihapus dan dianggap sebagai ujaran kebencian oleh pihak berwajib. Ups!!!


Mengecat rumah kuya Duo Amaw dengan cat no drop pelapis anti bocor./Dok. Rulfhi Alimudin

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memaksa saya untuk berpikir keras mencari kesibukan lain selain bekerja saat di rumah saja. Jujurly, bekerja dari rumah tanpa ada tuntutan ke kantor terasa menyenangkan jika hal tersebut dilakukan dalam rentang waktu sebentar. Namun jika terlalu lama akan terasa memuakkan. Oleh karena itu saya harus mencari alternatif kegiatan selain bekerja yang bisa dilakukan di rumah saja. Kegiatan yang bisa menjaga kewarasan nalar di tengah situasi yang tak pasti ini.

Saya perlu melihat sekitar rumah, untuk menemukan kegiatan yang baru. Saya pun tersadar memiliki kolam yang menjadi rumah bagi dua kura-kura brazil peliharaan saya. Mereka diberi nama Duo Amaw. Mereka memiliki rumah baru di depan baru yang baru saja rampung. Rumah tersebut masih belum dicat. Saya pun memutuskan mengecat rumah itu. Aktivitas mengecat bagi saya selayaknya mewarnai di buku gambar. Hal ini sangat menyenangkan. 


Baca Juga: Aplikasi SIKASEP, Solusi Mencari Rumah Tanpa Keluar Rumah


Berbekal uang 100 ribu, saya pergi ke toko matrial Haji Ara. Setibanya di sana saya dengan suka rela menukar uang tersebut dengan 1 kg cat no drop warna biru, kuas ukuran 8 inch dan uang Rp47 ribu. Setelah itu saya pulang ke rumah. 

Saya menggunakan cat no drop pelapis anti bocor warna biru./Dok. Rulfhi Alimudin

Proses berkreasi pun dimulai. Sebelumnya saya membersihkan dahulu rumah Duo Amaw dari debu-debu jalanan. Selepas bersih saya langsung mengecat rumah tersebut. Saya tidak mencampur cat ini dengan air atau thiner, karena saya ingin lapisan cat ini berfungsi sebagai pelapis anti bocor. Pulas demi pulas, rumah Duo Amaw pun mulai berwarna biru. Warna biru kian terang benderang kala diterpa sorotan senja. Saya menyelesaikan proyek ngecat ini dalam waktu relatif singkat. Mulai bada Ashar hingga sebelum adzan maghrib. Tak perlu lembur, lagian hoream juga jika harus lembur mah.

Rumah Duo Amaw dicat no drop pelapis anti bocor warna biru./Dok. Rulfhi Alimudin

Pengerjaan mengecet rumah Amaw pun saya dokementasikan dan dapat disaksikan lewat video di bawah ini. Sekadar mengingatkan biasanya mendekati Hari Kemerdekaan 17 Agustus orang-orang berlomba mengecat pagar rumahnya agar menimbulkan kesan baru dan segar. Jika kamu malas ngecat silahkan kontak saya, kami dengan senang hati menerima borongan ngecat spesial Agustusan.



 

Ilustrasi camping ceria/Pexels

 

Hampir setahun adik saya merintis usaha penyewaan alat-alat outdoor atau camping di daerah Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Lapak penyewaan itu bernama Muncak Bray. Sebelum PPKM Darurat seperti sekarang, ketika akhir pekan tiba hampir selalu banyak orang yang menyewa alat-alat camping.  

 

Sesekali saya melayani pelanggan yang ingin menyewa alat-alat outdoor. Salah satu kebiasaan atau prosedur yang diajukan ke pelanggan adalah menanyakan tujuan atau destinasi camping.

 

Pencatatan tujuan camping ini bukan sembarangan atau sekedar basa-basi. Namun lebih jauh dari itu bisa dijadikan database untuk meninjau potensi wisata alam yang kerap dijadikan tempat camping. Siapa tahu ke depan ada pengelola wisata yang bisa kolaborasi untuk mempetakan pangsa pasar. Yok kolab-kolab. 


Baca Juga: Bonbin Dulu Tempat Favorit Sekarang Kaporit

 

Kembali ke soal menanyakan destinasi camping ketika menyewa di tempat kami. Dari sekian jawaban para pelanggan, saya kerap mendapatkan jawaban camping ceria. Jawaban yang tentu membingungkan, jika tak segera dicecar pertanyaan selanjutnya seperti “oh camping ceria di mana gitu kang? Kemarin ada juga yang sewa buat camping ceria.” 

 

Setelah itu, apa yang dimaksud camping ceria pun akan segera terbongkar. Alhasil kami bisa mencatatkannya di buku penyewaan. Dari sana mulai dimengerti maksud dari camping ceria. Definisi camping ceria di sini biasanya merujuk ke tempat outdoor yang sengaja menyediakan area kosong untuk camping. Lazimnya hanya ada sedikit pendakian dari area parkir kendaraan, serta tersedia fasilitas penunjang lainnya. Adapun tempat-tempat yang dimaksud itu seperti di camping di Artapela, Cijapati, Gunung Putri dan sebagainya. 

 

Jarang sekali pelanggan menyebutkan camping ceria yang merujuk ke tempat-tempat seperti Gunung Papandayan, Gunung Cikuray atau gunung-gunung lainnya yang bisa dijadikan tempat camping. Padahal di gunung pun sebenarnya bisa camping ceria juga kan? Atau memang saat ini gunung dijadikan tempat menggalau, penempaan diri dan jauh dari kata ceria. 


Baca Juga: Teh Kombucha, Minuman Fermentasi yang Mudah Dibuat di Rumah

 

Berbekal rasa penasaran tersebut, saya menganalisa serampangan kecenderungan atau syarat-syarat penyebutan camping ceria. Hipotesa pertama, camping ceria ini kegiatan yang tak menguras keringat dan lebih banyak tawanya. Camping ceria bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa perlu ikut Mapala atau pengetahuan alam layaknya Jejak Si Gundul. 

 

Hipotesa kedua camping ceria tidak identik dengan kegiatan memasak yang bagi sebagian orang merepotkan. Berbekal makanan yang dibeli dari minimarket sudah bisa membuat sebuah camping ceria. Terakhir, tidak lupa memutar lagu atau mengenjrengkan gitar di saat camping ceria. Kalau pun tidak menambah kecerian, tapi bisa memecah kesunyian.

 

Bagi saya camping ceria sendiri bisa dilakukan di mana saja mulai dari teras rumah hingga gunung Rinjani. Asalkan camping tersebut dilakukan bersama kawan-kawan yang tepat dan tidak menyebalkan. Pasalnya pernah ada istilah kalau ingin tahu sifat jelek kawanmu, ajak dia camping. Oleh karena itu saya cukup selektif jika memutuskan untuk camping. Hanya memilih camping dengan kawan-kawan yang sudah akrab. Dengan begitu apapun yang terjadi akan selalu menjadi camping ceria.


Baca Juga: Kelebihan Yummy App & Fitur yang Bikin Masak Lebih Gampang 

 

Saya pun ingin memberikan catatan bahwa ini murni opini pribadi yang tentu bisa didebat oleh siapa saja yang punya tenaga dan keinginan. Namun yang pasti saya tak akan tak keberatan dengan penyebutan camping ceria selama Anda menyewa alat-alat outdoor di tempat adik saya.  Semakin banyak yang tertarik untuk camping ceria terutama di daerah Bandung dan sekitarnya, maka kami akan senang. Namun yang penting untuk diingat camping ceria tidak membuat membuat murung alam. 

 

 

 

 

 

 

 

 Teh Kombucha Fermentasi SCOBY

Pernahkan kamu meminum dan membuat teh Kombucha?

Dalam artikel kali ini saya akan berbagi pengalaman mengenai sensasi meminum teh kombucha. Spesialnya lagi ialah saya meminum teh kombucha buatan sendiri. Sebelum berlanjut, ada baiknya kita mengenal dulu apa itu teh kombucha.

Teh kombucha merupakan minuman hasil fermentasi dari bakteri dan ragi yang disebut SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast). Namun banyak orang mengenal kumpulan bakteri dan ragi (SCOBY) itu adalah jamur kombucha.

Kabarnya Kombucha sudah dikenal lebih dari 2000 tahun sebelum masehi – dan baru masuk ke Indonesia sekitar 1930. Di sejumlah daerah Indonesia seperti Jawa Timur dan Jawa Timur, kombucha dikenal dengan nama Jamur Dipo atau Jamur Benteng.

Namun harus teman-temen ketahui bahwa jamur di sini bukan arti sebenarnya. Pasalnya sebagaiamana saya singgung di atas bahwa ini adalah kumpulan bakteri dan ragi yang hidup berkoloni membentuk kultur seperti gelatin.

Bentuk dari SCOBY atau jamur kombucha ini seperti nata de coco atau jelly. Memiliki warna putih kecoklatan, kenyal dan mengandung banyak air. SCOBY atau jamur kombucha ini merupakan bahan utama yang meski dimiliki jika ingin membuat teh kombucha.

Mencicipi Teh Kombucha

Saya pertama kali mencicipi teh kombucha dari oleh-oleh kawan selaku pengembara café ke cafe. Rasa minuman ini asam, sedikit manis, segar dan makin segar jika dalam kondisi dingin. Memiliki warna kecoklatan karena memang salah satu bahannya adalah air teh.

Kemudian saya kembali mencicipi teh kombucha dari oleh-oleh yang dibawa ibu dari temannya. Kabarnya teh kombucha ini dibuat sendiri oleh teman ibu, karena dia memiliki jamur kombucha. Berawal dari itu saya minta ke ibu untuk membawakan jamur kombucha atau SCOBY dari temannya, karena saya penasaran ingin membuatnya sendiri.

Membuat Teh Kombucha

Buat Teh Kombucha Scoba

Berbekal kemampuan seadanya dan infomari dari google saya mencoba membuat teh kombucha. Dari penelusuran tersebut bahwa dikatakan pembuatan teh kombucha sangat mudah. Pada prinsipnya adalah mencampurkan the manis dingin dengan SCOBA. Lalu tunggu selama 7 sampai 14 hari.

Bahan-Bahan Membuat Teh Kombucha

Pertama adalah air, usahakan kamu tidak memakai air mineral kemasan. Hal ini sebagai antisipasi jika ada bahan-bahan air mineral yang akan mengganggu citarasa teh Kombucha. Sangat dianjurkan menggunakan air tanah atau sumur yang direbus.  

Kedua teh secukupnya, kamu bisa menggunakan berbagai varian teh mulai dari teh hijau, hitam, putih, dan sebagainya. Namun jika ingin merasakan hasil heh kombucha rasa original, saya sarankan pakai teh hijau.

Baca juga: Lahang, Minuman Manis Sarat Manfaat

Ketiga gula pasir, ini dibutukan untuk membuat teh manis. Pasalnya SCOBY hidup dan berkembang dengan cara memakan kandungan glukosa pada gula.

Terakhir, yang paling penting adalah SCOBA atau jamur kombucha. Kamu bisa mendapatkan SCOBY atau jamur kombucha di market place atau di petani kombucha.  

Alat-Alat Membuat Teh Kombucha

Alat-alat yang diperlukan terdiri dari panci untuk memasak air. Kemudian toples atau gelas berbahan kaca, sebagai tempat menyimpan the kombucha. Dipilihnya bahan kaca sebagai antisipasi agar tidak mempengaruhi cita rasa atau kandungan yang ada di teh kombucha. Terakhir kain dengan pori-pori besar seperti kelambu dan karet gelang atau tali.

Cara Membuat Teh Kombucha

Pertama masak air hingga matang. Ini bukan pantun kawan. Tunggu hingga air mendidih dan masukan teh dan gula secukupnya. Setelah itu diamkan teh manis hingga dingin atau suhu ruangan.

Kemudian masukan air teh manis yang sudah matang ke dalam toples kaca. Lalu masukan SCOBA atau jamur kombucha ke dalamnya.

Tutup toples itu dengan kain yang berpori-pori. Tidak boleh ditutup kedap udara karena proses fermentasi Kombucha memerlukan udara.

Ikat kain itu dengan karet gelang. Lalu simpan toples di tempat aman yang memiliki sirkulasi baik. Hindari terkena sinar matahari secara langsung. Setelah itu diamkan selama 7 sampai 14 hari.

Baca juga: Apa yang Buat Nasi Goreng Dendeng Lemak Tiarbah Enak?

Selama fermentasi toples tidak boleh terguncang. Setelah 14 hari, kamu bisa mencicipnya teh kombucha ini.

Pastikan juga ketika memanen kamu memisahkan jamur kombuchanya lebih dulu dan jangann dipegang dengan tangan secara langsung. SCOBA itu pun masih bisa digunakan untuk fermentasi berikutnya. Adapun tanda jika SCOBA tidak bisa digunakan lagi ketika sudah berwarna cokelat tua.

Manfaat Teh Kombucha

Berdasarkan artikel yang beredar di internet, teh Kombucha memiliki sejumlah manfaat seperti sebagai pendetox tubuh, yakni mengeluarkan racun-racun di dalam tubuh. Selain itu, teh kombucha ini dapat meningkatan antibodi, melancarkan pencernaan, mengurangi sakit saat Hadi, dan menyembuhkan penyakit ringan seperti maag, insomnia, asma dan lainnya.

Bisnis Teh Kombucha?

Setelah bisa membuatnya sendiri tentu saya menjadi penasaran untuk membisniskannya. Karena bukan tidak mungkin teh kombucha akan hitz sebagaimana kopi sekarang. Namun saya masih harus memperbaiki cita rasa kombucha yang dibuat, agar memiliki standar yang layak di jual belikan.

Menutup artikel ini saya ucapkan terima kasih telah berkunjungn, meluangkan waktu untuk membaca dan jika kamu punya pengalaman terkait teh kombucha bisa ditumpahkan di kolom komentar.

Tak lupa saya pun sedikit mendokumentasi cara membuat teh kombucha lewat video yang bisa disaksikan di bawah ini atau di channel youtube saya. Subkrie gais, ikan tomat makan hiu.


sauna leuhang

Apa yang ada dibenak kamu jika mendengar kata leuhang?

Bagi sebagian masyarakat Jawa Barat khususnya Sunda mengenal leuhang sebagai salah satu cara untuk menyehatkan badan. Pasalnya uap panas yang dihasilkan dari air leuhang kaya akan manfaat bagi tubuh. Jadi apa sebenarnya leuhang itu?  

Menurut Kamus Basa Sunda, R.A Danadibrata Leuhang adalah godogan dangdauan nu karesed atawa nu parahang, caina haneut-haneut dipake mandi supaya sehat; sok disebut oge cileuhang. Artinya air mendidih dari beragam daun yang memiliki rasa sepat, airnya bisa dipake mandi supaya sehat; airnya disebut juga cileuhang.

Kabarnya jika orang Sunda kena penyakit kulit, mereka akan mengobatinya dengan cara dileuhang. Selain itu kerap digunakan juga bila mereka sakit flu, dan bahkan kabarnya bisa membantu menurunkan berat badan.

Baca juga: Sarung Indie Asal Majalaya

Berbicara leuhang, saya memiliki pengalaman. Belum lama ini, orang tua saya membawa beragam daun dari temannya di daerah Ciwangi, Majalaya. Beragam daun tersebut direbus untuk dijadikan leuhang. Dalam satu keresek hitam itu terdapat daun sirih, kayu manis, honje, pandan.

Batang Honje Bahan Leuhang
Daun Sirih Bahan Leuhang
Daun Salam Bahan Leuhang

Daun-daun tersebut di rebus sampai mendidih. Jangan lupa siapkan sebuah ruangan darurat atau portable untuk sarana dileuhang. Saat itu saya memakai peralatan seadanya yakni kain sarung, selimut yang dijadikan semacam sasaungan. Di dalam saung tersebut nantinya saya duduk menghadap panci berisi cileuhang. Saya aduk-aduk, lalu hisap uapnya. Berceceran keringat di tubuh saya. Kalau tidak salah saya bertahan dalam sasaungan itu sekitar 10-15 menit. Kalau kelamaan nanti bisa pusing yang akhirnya pingsan deh.

Leuhang sauna sunda rempah-rempah

Leuhang Sarana Pengobatan Alternatif

Tentu melihat ini, kamu pasti sedikit membayangkan bahwa leuhang hampir mirip seperti sauna. Saya bisa mengiyakanannya, tapi ada perbedaannya. Jika sauna hanya mengandalkan uap air biasa akan tetapi leuhang memakai uap yang mengandung rempah-rempah seperti yang telah saya sebutkan, ada sirih, kayu manis dan lainnya.

Rempah-rempah inilah yang dipercaya bisa sebagai pengobatan. Selain itu aroma yang dihasilkan rempah-rempah ini seperti aroma terapi. Menyejukan dan mendinginkan kepala. Eh ko dingin sih, tetep aja panas tahu.

Baca juga: Borondong Majalaya, Oleh-oleh Khas Bandung Selatan

Hingga artikel ini ditulis saya belum menemukan sebuah penelitian akademik tentang manfaat leuhang. Kendati begitu saya merasakanya sendiri khasiatnya. Dileuhang sebanyak dua kali saja, badan saya merasa segar, hidung tidak mampet lagi. Sehingga dengan dileuhang secara rutin, saya percaya akan baik bagi kesehatan tubuh.

Rempah-rempah untuk leuhang sunda

Leuhang di Belahan Dunia Lainnya

Banyak orang sudah tak asing dengan sauna atau spa. Sarana menjaga kebugaran tubuh melalui mandi uap. Kegiatan ini sangat laris di hotel-hotel yang ada di dunia.  Kabarnya praktek ini sudah berlangsunng sejak zaman Romawi kuno. Bahkan tentara Roma rutin melakukan ini sebagai pengobatan luka yang didapat ketika perang. Kegiatan spa ini berkembang di Jepang dengan nama ryoken, di Turki dikenal dengan hammams, dan Finlandia dengan nama Sauna. Nah di Jawa Barat sendiri ada yang namanya leuhang.

Artikel Populer: Cara Sesat Menangkal Konten Porno

Selain itu, dalam beberapa anime seperti One Piece, saya kerap menemukan scene para tokohnya yang tengah berada di pemandian air panas atau sauna. Entah itu melepas lelah atau jadi ajang berkumpul bersama kawan. Tapi karena itu praktek ini terus hidup dan bertahan.

Saya berpikir leuhang perlu kembali dikabarkan pada kaum milenial sebagaimana Jepang mengenalkan budayanya lewat anime atau manga.


Masa Depan Leuhang di Priangan

Sebagai mana sauna dan spa yang selalu ada di hotel bintang lima, saya ingin leuhang berada di posisi tersebut. Leuhang menjadi sauna tradisional Sunda yang bisa naik kelas. Setiap hotel yang berada di Jawa Barat memiliki ruangan leuhang. So sangat menarik.

Saya pikir bisa juga dikembangakan sebagai sarana wisata unggulan khas Priangan. Sebagaimana wisata pemandian ari panas di Jepang. Ini bisa jadi sebuah daya tarik. Sehingga para wisatawan yang datang ke sini penasararan dengan leuhang. Kegiatan ini makin enjoy kala ditemani makanan tradisional dari Priangan semacam opak, borondong, ulen dan sebagainya.

Ah saya mau bikin leuhang lagi.





Pernahkah kamu mendengar Kopi Jujur atau Kopi Asli Tanpa Campuran Essen? Cari tahu selengkapnya di artikel ini.   

Seorang kawan tengah meracik kopi dari biji yang baru saja ia beli. “Ini enak loh, kopi dari Ciwidey, hasil roasting anyar di tempat kawan saya yang sudah pernah juara lomba kopi itu,” ujarnya. Tanpa mengiyakan, saya harus jujur kopi ini memang enak, satu hal yang menjadi indikator ialah wangi kopi ketika digiling benar-benar nendang hidung.

Hampir dua tahun ini saya menjadi lebih akrab dengan minuman berwarna hitam sedikit pahit dan ada manisnya gitu bernama kopi. Bertemu dengan para penikmat kopi membuat saya akhirnya terjerumus untuk berteman baik dengan minuman satu ini.

Saya mulai merasakan kopi asli itu rasanya seperti apa, bagaimana cara penyajian kopi yang benar agar citarasanya terjaga hingga sedikit demi sedikit belajar mengenai khazanah kopi seperti sejarahnya, jenisnya hingga budaya ngopi sejumlah daerah.   

Di sejumlah daerah Indonesia, kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup atau budaya. Dari berbagai informasi yang saya baca, dengar dan tonton, misalnya di daerah Sumatra khususnya Aceh dan Medan berjajar kedai kopi. Kedai kopi yang menyajikan kopi asli dengan penyajian tradisional, pasti kalian pernah melihatnya deh. Kedai kopi tersebut selalu ramai didatangi pengunjung setiap pagi dan sore hari. Kedai dan kopi telah media sosialiasi warga.  

Dari sana saya semakin penasaran tentang asal mula datangnya kopi ke Indonesia hingga bisa menjadi bagian dari gaya hidup seperti sekarang.

Masuknya Tanaman Kopi ke Indonesia

Sejarah mencatat bahwa kopi pertama kali masuk ke nusantara dibawa oleh kongsi dagang bernama VOC (Vereenigde oostindische Compagnie) pada tahun 1696. Kopi yang pertama dibawa itu berasal dari Malabar, India yang merupakan jenis arabika.

Kala itu orang-orang Belanda berusaha membudidayakan kopi di Batavia. Namun tidak berhasil karena satu dan lain hal seperti terkena banjir hingga tanaman kopi yang terkenan penyakit. Kendati begitu mereka tidak menyerah dan mendatangkan kembali bibit-bibit baru untuk dibudidayakan di luar Batavia seperti Sumatera, Sulawesi, Priangan (Jawa Barat) dan pulau-pulau lainnya.

Akhirnya budidaya tanaman kopi pun berhasil, menginjak tahun 1700-an kopi menjadi komoditas unggulan VOC. Terbukti dengan VOC berhasil memonopoli pasar kopi dunia pada kala itu. Bahkan kala itu Pulau Jawa menjadi sentra produksi kopi dunia, hingga muncul istilah populer untuk secangkir kopi yakni cup of Java.

Bangkrutnya VOC pada tahun 1799 dan diambil alih oleh pemerintah Belanda tidak membuat citra kopi luntur. Bahkan kopi termasuk komoditas yang kelak akan membuat pemerintah Belanda mendapatkan untung berlimpah pada era tanam paksa (cultur stelsel) pada tahun 1830.  

Tahun 1876, tananam kopi di nusantara terserang hama sehingga secara terpaksa pemerintah Belanda harus kembali mendatangkan benih kopi jenis baru, yakni liberika. Namun setali dua uang, nasibnya tak kunjung lebih baik. Kendati begitu pemerintah Belanda tak putus asa, pada tahun 1900, mereka kembali mendatangkan jenis kopi baru, yaitu Robusta. Kopi jenis ini lebih tahan terhadap hama dan perawatan yang lebih gampang. Sehingga lamban laun Robusta menggantikan Arabika terutama di perkebunan yang berada di ketinggian 1000 mdpl.

Jenis-Jenis Kopi

Dalam industri kopi dunia terdapat dua jenis kopi yang menjadi komoditas utama, yakni kopi Arabika dan kopi Robusta. Apa yang membedakan dua varietas ini dan mana yang paling disukai pasar, simak pemaparan di bawah ini!

Kopi Arabika

Kopi Arabika merupakan kopi yang berasal dari Ethiopia. Kopi jenis ini menguasai pangsa pasar setidaknya 70% produksi kopi dunia. Kopi ini memiliki karakteristik lebih datar dan lebih memanjang dibanding Robusta, kandungan kafeinnya lebih rendah dan terkenal memiliki aroma yang harum. Kopi jenis ini sangat baik tumbuh di ketinggian 610 sampai 1830 meter di atas permukaan laut dengan intensitas curah hujan sedang atau sekitar 60 inci setahun. Akan lebih ideal lagi kalau tumbuh di lembah nan curam. Namun secara kekuatan jenis ini rentan terkena penyakit dibanding Robusta maka dari itu perlu perawatan dan perhatian khusus dari petani. Kendati begitu hasil yang akan didapat oleh petani sebanding, pasalnya kopi ini memiliki harga relatif tinggi dan stabil


Kopi Robusta

Mayoritas kopi Robusta tumbuh di kawasan Afrika Tengah dan Barat, serta sebagian wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kopi Robusta menyumbang 30% produksi kopi dunia, Biji kopi Robusta memiliki karakteristik lebih bulat dan besar, memiliki kadar kafein yang tinggi, dan memiliki aroma kurang harum. Kopi jenis ini banyak digunakan sebagai campuran kopi instan kemasan. Varietas ini sangat memumungkinkan tumbuh di dataran lebih rendah daripada kopi Arabika. Secara daya tahan pun jenis ini terbilang bandel dari penyakit. Sehingga lebih mudah untuk ditanam oleh petani.



Proses Kopi Menjadi Secangkir Teman Ngopi

Sebelum tertuang dalam sebuah cangkir, kopi melakukan perjalanan yang panjang dengan beragam tahapan yang harus dilaluinya. Semua berawal ketika masa panen kopi tiba, petani memetik buah kopi (cherry kopi) yang sudah matang. Kemudian buah kopi dipisahkan biji dan kulitnya. Pemisahan biji dengan kulitnya ini memiliki beragam metode seperti natural process, wet process, hingga semi washed.  

Setelah biji kopi terlepas dari kulitnya, maka biji kopi harus dijemur di terik matahari sampai kadar air yang telah ditentukan. Setelah itu, biji kopi atau green been akan melalui proses roasting (sangrai). Proses roasting inilah yang akan mengeluarkan karakter kopi tersebut, entah itu soal rasa, aroma dan sebagainya.  

Pasca di roasting, green bean baru bisa diolah oleh barisata menjadi secangkir minuman. Tentunya barista haruslah menggiling kopi terlebih dahulu lalu memutuhkan mengolahnya dengan alat dan menjadi apa sesuai dengan permintaan penikmat kopi.


Kopi Asli Tanpa Campuran Essen

Geliat kopi sedang ramai-ramainya, di sejumlah kota besar kedai kopi tumbuh bagai jamur di musim penghujan. Hal ini tentu seperti angin surga bagi para penikmat kopi, karena semakin banyak pilihan. Namun terkadang penikmat kopi menemukan kopi bohongan atau kopi yang memakai campuran essen.

Essen adalah bahan tambahan pada makanan dan minuman. Essen dibuat dari aroma bahan makanan, berbentuk cari tidak memiliki warna dan rasa. Memiliki fungsi sebagai penguat aroma pada makanan dan minuman.  

Kopi yang ditambahkan essen tidak dapat disebut kopi jujur. Itu hanyalah minuman berwarna hitam dengan aroma kopi. Dan kopi tersebut tidaklah memberikan manfaat sebagaimana kopi asli.  

Manfaat Kopi Asli Tanpa Campuran Essen

Kopi asli adalah minuman yang terbuat dari biji kopi yang tidak dicampur dengan bahan kimia lainnya. Minuman ini memiliki sejumlah manfaat bila kita rutin mengkonsumsinya, diantaranya:


Meningkatkan Stamina

Kopi asli dipercaya dapat menahan kantuk, benarkah demikian? Dalam tubuh kita terdapat sel Adenosin, yakni sel yang menyebabkan rasa ingin tidur. Kafein dalam secangkir kopi asli tanpa campuran essen berguna untuk membuat kamu segar lebih lama. Sebab akan memberik stimulus pada otak agar tidak mengantuk.  


Mencegah Kanker

Kopi asli tanpa campuran essen memiliki kandungan antioksidan yang bagi tubuh manusia, yakni bisa menekan resiko gejala kanker. Sejumlah penelitian menganjurkan untuk meminum kopi asli dua kali sehari.


Mengurangi Resiko Diabetes

Sejumlah penelitian dari para ahli telah membuktikan bahwa kopi asli dapat menurunkan resiko seseorang terkena diabetes sebesar 50%. Kandungan zat asam klorogenat dapat meningkatkan pembentukan insulin guna mencegah diabetes.


Mengurangi resiko Alzheimer

Alzheimer merupakan penyakit yang kebanyakan menyerang orang yang telah berusia 65 tahun ke atas. Dengan rutin meminum kopi asli dapat meningkatkan perlindungan terhadap penyakit yang berhubungan dengan degradasi fungsi saraf.

Tentu bagi penikmat kopi menikmati kopi terbaik adalah sebuah keharusan. Oleh karena itu kini terlah hadir inovasi guna menjaga kualitas kopi yang bernama kopi jujur.

Baca juga: Apa yang Dilakukan Saat Begadang Versi Cowok 

Kopi Jujur atau Kopi Digital

Perkembangan teknologi dan internet telah membawa era baru dalam berbagai komoditas di dunia bisnis. Salah satunya ialah terhadap komoditas kopi yang kini mulai dikenal dengan adanya kopi jujur atau kopi digital. Apa itu kopi digital saya akan memulainya dari blockchain.

Apa itu Blockchain?  

Blockchain merupakan catatan transaksi digital berdasarkan formasinya, di mana catatan individu, yang disebut blok, dihubungkan dengan sebuah daftar yang disebut chain (rantai). Blockhain kerap dipakai dalam mencatat transaksi cryptocurrency, seperti Bitcoin, Waves, Ethereum dan sebagainya. Karakter penting dari blockhain adalah data yang tercatat tidak bisa dirubah, artinya tidak akan ada penguasaan terpusat.

Nah, itu merupakan pengertian secara umum apa itu blockchain, selanjutnya kita akan bahas mengenai Kopi Blockchain.


Apa Itu Kopi Blockchain?

Kopi Blockchain merupakan skema digitalisasi komoditas kopi memakai teknologi blockchain di Waves serta Ethereum Basis. Teknologi memungkinkan dilakuakan pencarian transaksi di Waves Exploree serta Etherscan. Keunggulan dari skema ini adalah terjadinya tranparansi (kopi jujur) lewat skema dari hulu ke hilir yang bisa dilacak untuk mengetahui kualitas kopi dengan skema blockchain.

Dengan skema ini akan memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik bagi para petani. Pasalnya terjadi transparansi harga jual dari petani hingga ke konsumen. Dan kualitas kopi pun bisa terpantau, sehingga kopi blockchain adalah solusi ke depan bagi perindustrian kopi dunia.  



Photo by Austin Distel on Unsplah
Kamu tengah memikirkan bisnis apa yang ingin digeluti ketika pandemi ini berakhir? Mungkin bisnis jual jasa online bisa jadi salah satu opsi yang harus kamu pertimbangkan. Bisnis ini boleh dikatakan modal dengkul kuota internet plus kemampuan yang telah kamu miliki.

Intinya adalah kamu menjual jasa sesuai dengan skill yang kamu miliki. Misalnya kamu adalah orang yang memiliki kemampuan editing video animasi, ilustrator komik. Kamu bisa menawarkan jasa itu secara daring siapa tahu ada yang minat menggunakan jasamu. 

Bisnis jasa secara daring di Indonesia tengah merangkak naik. Salah satu penandanya mulai banyak aplikasi berbasis market place yang menjual beragam jasa. Market satu ini tak jauh berbeda daripada market place produk (barang) yang sudah kamu ketahui, yakni mempertemukan penjual dengan pembeli secara daring. Outputnya saja yang berbeda. 

Namun untuk sebagai pebisnis jasa yang handal setidaknya kamu secara bertahap harus mulai menjajaki tiga hal ini. Lantaran tiga hal ini bisa menjadi dasar yang kuat agar bisnis jasa yang kamu tawarkan berjalan dengan baik dan berjangka panjaaaaaaaaaaaaangggggggggggg.  

Personal Branding
Personal branding adalah bagaimana kamu membangun dan mempromosikan diri kamu di mata pangsa pasar. Kesuksesan personal branding akan berdampak pada meningkat karir dan keuanganmu. Langkah yang bisa diterapkan untuk membangun personal branding, adalah citrakan apa yang kamu hendak sasar. Mulai dari sosial media, bangun website berisi portofolio pekerjaanmu, bagikan konten-konten yang sesuai dengan branding kamu.

Terbangunnya personel branding kuat dapat mempermudah jalur distribusi jasanya entah itu nantinya berupa karya atau produk tertentu. Dengan hal ini juga kamu tengah membuka peluang untuk menggaet brand-brand yang sudah ternama. Jadi jangan lupakan untuk bangun personal brandingmu yah.

Relasi Daring
Salah satu kunci sukses berbisnis jual jasa online adalah terbangunnya relasi yang baik antara si penyedia jasa dengan pengguna jasa. Pasalnya bisnis yang baik adalah yang bisa berjalan jangka panjang. Kepuasan konsumen haruslah dijaga karena itu adalah asetmu. Tak lupa juga kamu membangun hubungan baik dengan orang yang berprosesi sama. Bangun kolaborasi dengannya, karena dengan begitu jaringan kamu akan meluas dan nama dan karya akan ikut terangkat.

Patut diingat bahwa pintu masuk rezeki yang lancar adalah silaturahmi. Maka perbanyak juga silaturahmi virtual / relasi daring. Sebab mungkin saya teman seprofesimu punya project besar yang bisa digarap bersama-sama. 

Inovasi
Kamu harus percaya bahwa kemampuan yang dimiliki sekarang bukanlah hal yang istimewa. Ada satu juta lima ratus ribu orang yang memiliki kemampuan serupa dan mungkin lebih ahli. Tak percaya dan miliki waktu luang silahkan data sendiri. Oleh karena itu sangat penting bagi kamu untuk memilki inovasi sebagai pembeda.

Inovasi dalam mengemas kemampuan yang kamu miliki bisa menjadi value yang bagus sebagai daya jualnya. Semisalnya inovasi pengolahan data untuk keperluan pelaporan analisa penggajian karyawan yang dilakukan payroll service Indonesia. Jasa yang mereka tawarkan menjadi solusi bagi pengusaha bisnis online yang mulai berkembang dan sudah memiliki banyak karyawan. Perlu diingat untuk tidak pernah membatasi ruang inovasi. Bebas, lepas seperti kata Iwa K.

Bisnis ini tentu bisa dilakukan oleh siapa saja, baik mereka yang sudah memilki pekerjaan tetap atau pun yang masih berstatus wirausaha. Yang penting kamu harus bisa manajemen waktu dan pekerjaan agar tidak keteteran.  

Semoga artikel yang telah saya tulis mengenai Apa yang Harus Dipersiapkan Untuk Bangun Usaha Jasa Berbasis Daring, bisa memberikan secercah cahaya terang bagi kamu yang tengah bingung dalam memilih bisnis yang tepat. Sampai jumpa di artikel lainnya yang lebih ngehe lagi.


.

.
Older Posts Home

Postingan Populer

  • Cara Pasang Grip Karet Raket Lining Asli
  • Cara Cek Raket Lining Asli atau Palsu?
  • 3 Tips Menerobos Banjir Bagi Sepeda Motor Matik dan Bebek, Syarat dan Ketentuan Berlaku
  • Istilah-istilah Teknis Dalam Penulisan Skenario atau Skrip
  • Mengecat Rumah Kuya dengan Cat No Drop Pelapis Anti Bocor

Author


Hello, There!

Aloha, urang Rulfhi Alimudin biasa dipanggil Upi. Urang suka nulis tapi belum tahu suka kamu atau engga


Ikuti

Blog Archive

Artikel Pilihan

Ulasan: ‘Logan Lucky’: Steven Soderbergh dan Kelompok Pencuri

Copyright © 2016 Rupaca. Created by OddThemes