Cara Sesat Menangkal Konten Porno
![]() |
Photo credit to health.clevelandclinic.org |
Rasanya pemerintah kita mempunyai rencana
terselubung yakni menghapuskan seks dari kehidupan warga negara Indonesia. Aksi
ini bisa terlihat dari sangat gencarnya pemerintah untuk mencukur segala unsur
yang berbau seks.
Negara yang katanya berkiblat keTimuran ini memang
begitu cepat dan tanggap untuk urusan seks. Sedikit saja ada aroma seks maka akan
menjadi bahasan serius lebih serius daripada urusan korupsi yang menggerogoti
negeri ini.
Lihat saja dengan cepatnya pemerintah setempat
menutup ijin operasi Hotel Alexis yang dianggap sebagai sarang prostitusi.
Lebih cepat daripada urusan menutup pabrik semen di Rembang atau proyek
reklamasi.
Jika berbicara seks rasanya kita masih berada
ditahap paling dangkal. Sedikit saja membicarakan seks kita sudah dianggap
amoral dan tak beretika. Lihat saja berapa banyak orang yang membicarakan seks
ketika makan siang, jarang sekali.
Sebenarnya seks adalah suatu kebutuhan alamiah dari
setiap makhluk hidup yang berkembang biak. Jadi sudah seharusnya bisa
diperbincangkan secara umum layaknya sedang membicarakan menu makan siang.
Membicarakan seks bukan lagi menjadi hal yang tabu.
Seks bukan hanya urusan penis dan vagina. Seks lebih
luas dari itu. Sebagai contoh langkah apa saja yang harus dilakukan suami jika
istrinya akan melahirkan, atau bagaimana menangani cara efektif membersihkan
alat vital itu adalah bagian dari seks.
Untuk mengetahui hal tersebut hanya bisa didapat
jika kita mendapatkan edukasi tentang seks. Bukannya malah menghindari dan
menjauhkan masyarakat dari seks. Sebab jika pemerintah atau orang tua menjauhkan
dari edukasi seks, malah membuat mereka yang tidak tahu akan seks mencari sendiri
tentang lewat video bokep, apa itu seks dan menetapkan sendiri batasan-batasan
seks. Ini yang akan menjadi malapetaka.
Keengganan untuk memperkenal seks sebagai suatu
edukasi ilmiah membuat kita dibayangin ketakutan. Ketakutan inilah yang telah
menggiring kita kedalam jurang kesesatan seks. Dimana ketika ada konten
porno/seks harus segera diblokir. Padahal yang harus diblokir adalah mindset
kita melihat seks.
Konten-konten berbau seks telah menimbulkan beberapa
korban: tumblr, reddit, vimeo. Dan mungkin saja layanan pesan instan yang
populer di Indonesia dan dunia: WhatsApp akan menyusul diblokir. WhatApps
dilaporkan miliki konten GIF yang bernuansa porno di halaman perpesanannya. Tak
pelah kabar ini sudah meresahkan para orang tua, bahkan beberapa orang tua
sudah menyatakan WhatApp berbahaya untuk anak-anak mereka dan mereka menyarankan
untuk tidak lagi menggunakan WhatsApp sebagai aksi protes.
Kekhawatiran ini akhirnya sampai juga ke pemerintah
yang akhir-akhir ini memang doyan blokir-blokir konten porno. Kemkominfo
sebagai garda terdepan urusan blokir tentu langsung bergerak dan bertindak
dengan mengirim surat ke pihak WhatApp untuk segara menghilangkan konten
tersebut.
Kekhawatiran ini rasanya terlalu lebay. Sebab,
aturan di WhatApp hanya mengijinkan seseorang yang sudah berumur 13 tahun yang
memiliki WhatApps. Jadi jika sampai ada anak-anak yang melihat konten porno ini
berarti orang tua merekalah yang lalai.
Terlebih para pengguna WhatApps adalah para orang
berumur sudah cukup umur dan jelas memang membutuhkan konten-konten seks. Lihat
saja di Jepang indutri alat-alat seks dijual belikan oleh orang dewasa. Sebab
balik lagi seks adalah kebutuhan alamiah.
Yang menjadi lucu ihwal konten porno tersebut adalah konten porno tersebut baru akan muncul
jika si pengguna mengetik kata kunci “sex” dia pencarian GIF mereka. Jadi kalau
si user tidak menginkan konten porno maka tidak akan muncul dengan sendirinya.
Kasusnya sama saja dengan jika kita mengetik kata kunci “sex” di mesin pencari
google maka akan keluar konten-konten berbau porno. Maka dengan begitu tutup
juga mbah goggle.
Untuk urusan konten porno tidaklah bisa diberantas
100%. Sebab selama masih ada yang mencari konten porno maka konten porno itu
akan terus hidup. Konten-konten porno menjadi kebutuhan manusia modern untuk
memenuhi hasrat seksnya. Yang perlu dilakukan adalah memberikan pengetahuan dan
edukasi mengenai seks, agar masyarakat bisa memperlakukan konten porno sesuai
tempat dan kebutuhan.
Sebab edukasi ini akan mencerahkan pemikiran kita
akan urusan seks. Dan akan menghilangkan anggapan seks adalah urusan kotor yang
tidak perlu diperbincangkan.
Tentunya edukasi seks telah dilakukan di
negara-negara maju. Bahkan pentingnya edukasi seks sudah terlihat dari ribuan
tahun silam. Misalnya di China terdapat buku Su Nu Ching yang sudah ada sejak 5.000 tahun silam. Buku ini
berisi pedoman Tao mengenai seks.
Menurut pakar pengobatan tradisional China dan
penulis buku The Tao of Sexology.
Seks yang benar akan menunjang seseorang untuk mencapai umur panjang. Pemikiran
ini sejalan dengan kedokteran modern. Yang membuktikan seks erat kaitannya
dengan kesehatan.
Jadi rasanya sungguh tidak masuk akal jika kita
masih menganggap seks jelek bagi bangsa. Ketakutan berlebih akan konten porno
belakang ini disebabkan tidak tahunya akan seks itu apa. Sebagai contoh kita
akan selalu takut berada dalam kegelapan karena kita tidak tahu apa yang sedang terjadi. Andai saja kita
mempunyai lilin dan mengetahui gelap itu apa, kita tidak akan lagi takut.
Sekali lagi edukasi tentang seks akan menjadikan
titik cerah bagi kita semua. Sebab seks bukan hanya urusan selangkangan tetapi
soal kesehatan reproduksi dan cara berkembang biak. Mari bebaskan Indonesia
dari ketakutan konten seks yang hanya akan membuat kita tak bergerak
kemana-mana.
0 Comments